Bappelitbangda, Aksi 1 konvergensi Penurun Stunting

Uncategorized646 Dilihat

Soppeng–Warta2.com. Bappelitbangda Kabupaten Soppeng melaksanakan Acara Aksi 1 Konvergensi Penurunan Stunting Analisis Situasi Tahun 2024 di Kab. Soppeng, bertempat di Ruang Rapat Kantor Gabungan Dinas Kab. Soppeng. Rabu, 21 Februari 2024.

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Soppeng Andi Agus Nongki, S. IP., M. Si dalam laporannya Kegiatan analisis situasi bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menentukan program atau kegiatan yang diprioritaskan alokasinya dan menentukan upaya perbaikan manajemen layanan untuk meningkatkan akses 5 (lima) kelompok sasaran terhadap intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

Analisis situasi diharapkan dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan strategis dalam hal memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola Kab/Kota bagi peningkatan cakupan layanan intervensi gizi terintegrasi, memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan dan meningkatkan akses 5 kelompok sasaran terhadap intervensi gizi terintegrasi, meningkatkan efektivitas sistem manajemen data dalam membuat usulan keputusan alokasi program dan lokasi prioritas stunting, dan menentukan kegiatan penguatan dan pemberdayaan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan dalam meningkatkan integrasi layanan.

Hasil yang diharapkan dari analisis situasi meliputi rekomendasi Desa/Kelurahan prioritas percepatan penurunan stunting yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota pada setiap tahunnya, rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dan diprioritaskan melalui dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dan desa, rekomendasi peningkatan ketersediaan kualitas serta aksesibilitas data stunting dan cakupan layanan dari lintas OPD terkait dan rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD dalam sinkronisasi.

Kegiatan aksi 1 analisis situasi program penurunan stunting tahun 2024 diikuti unsur TPPS, Tim Penggerak PKK, SKPD terkait, para Camat, para Kepala Desa/Lurah, organisasi profesi dan perguruan tinggi.

Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP dalam sambutannya, Dalam rangka mengawal pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, pemerintah melakukan intervensi melalui pendekatan multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas intervensi spesifik dan sensitif terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Peran multisektor dikoordinasikan melalui kelembagaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat pusat, sampai desa/kelurahan. Selain itu, pendekatan percepatan penurunan stunting diarahkan pada aspek pencegahan dengan memperluas sasaran-sasaran strategis terutama pada sektor hulu melalui sasaran remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, hingga sasaran ibu dan bayi yang memiliki resiko stunting hingga usia 5 (lima) tahun.

Untuk terlaksananya agenda percepatan penurunan stunting, khususnya di Kab. Soppeng perlu kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor melalui 8 (delapan) Aksi konvergensi yaitu Analisis situasi program penurunan stunting, Penyusunan rencana kegiatan, Rembuk stunting, Peraturan Bupati/Walikota percepatan penurunan stunting, Pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/kelurahan, Sistem manajemen data stunting, Pengukuran dan publikasi stunting; dan Review kinerja tahunan.

Dan hari ini kita laksanakan Aksi 1 yakni Analisis situasi program penurunan stunting, yaitu proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah Kabupaten/Kota, sebaran keluarga berisiko stunting, situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan. Analisis Situasi dilakukan untuk mengenali permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada kelompok sasaran.

Olehnya itu sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan terkait agenda kita hari ini, yaitu Analisis Situasi program penurunan stunting, yang hasilnya merupakan dasar perumusan rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi bagi kelompok sasaran, maka harapan saya, mudah-mudahan dari data yang telah terinput pada tabel master ansit, dapat dipetakan apa-apa yang menjadi permasalahan, untuk selanjutnya menjadi dasar dalam perumusan kebijakan, termasuk penentuan lokus prioritas penanganan stunting tahun 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *