Pemkab Soppeng Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Serapan Semester I 2025 Masih Rendah

Uncategorized27 Dilihat

Soppeng, warta72. Com. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng menggelar rapat evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi untuk semester I tahun 2025, Kamis (3/7/2025), bertempat di Aula Kantor Bupati Soppeng. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pertanian, distributor pupuk, penyuluh pertanian, serta perwakilan kelompok tani.

Evaluasi dilakukan menyusul rendahnya tingkat serapan pupuk bersubsidi di wilayah Soppeng. Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga pertengahan tahun ini penyaluran pupuk masih jauh dari target. Pupuk Urea baru terserap sebesar 32%, NPK 22%, NPK Phonska (FH) 8,83%, dan pupuk organik hanya 6,18%.

Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng, Alia Warjuni, S.TP., M.Si., menjelaskan bahwa terdapat sejumlah perubahan regulasi terkait penyaluran pupuk bersubsidi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025. Perubahan ini mencakup penambahan jenis pupuk seperti ZA dan SP-36, perluasan komoditas penerima manfaat termasuk ubi kayu, serta perluasan sasaran subsidi ke sektor perikanan.

“Sistem distribusi juga mengalami transformasi, dari pola konvensional menjadi sistem berbasis Penyalur Usaha Dagang (PUD) dan Penyalur Pertanian Tingkat Satuan (PPTS),” jelas Alia.

Sementara itu, Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, SE., dalam arahannya menekankan perlunya pengawasan ketat oleh Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KPPP) terhadap seluruh jalur distribusi. Ia juga menyoroti pentingnya penindakan tegas terhadap pelanggaran serta peningkatan intensitas sosialisasi kepada petani mengenai regulasi dan skema distribusi yang baru.

Menanggapi hal tersebut, Pimpinan PT Pupuk Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua, Wisnu Ramadhani, menekankan pentingnya sinergi antar unsur distribusi—mulai dari distributor, pengecer, penyuluh pertanian lapangan (PPL), hingga pemerintah daerah. Ia juga menekankan perlunya pembaruan data petani penerima agar program subsidi lebih tepat sasaran.

Rapat yang berlangsung secara interaktif ini diharapkan menghasilkan solusi konkret untuk memperbaiki efektivitas distribusi pupuk bersubsidi di Soppeng. Tujuannya, agar kebutuhan pupuk petani terpenuhi secara tepat waktu dan mendukung keberlangsungan ketahanan pangan di daerah.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *